Pada materi sebelumnya kita telah tahu, apa itu isim. Untuk mempermudah kita menentukan suatu kata dalam kalimat Bahasa Arab, apakah kata itu termasuk isim atau bukan, maka kita harus mengetahui apa saja tanda-tanda isim itu.
Ibnu Ajurruum berkata:
فَالْاِسْمُ يُعْرَفُ بِالخَفْضِ، وَالتَّنْوِيْنِ ،وَدُخُوْلِ الأَلِفِ وَاللَّامِ، وَحُرُوْفِ الخَفْضِ وَهِيَ: مِنْ، واِلَى ،وعَنْ، وعَلَى، وفِي ، ورُبَّ، والبَاءُ، والكاَفُ، واللَّامُ، وحُرُوْفِ القَسَمِ وَهِيَ: الوَاوُ، والبَاءُ، والتَّاءُ.
Tanda-tanda Isim ada 4, yaitu:
- Khofad (majrur), yaitu huruf terakhir berharokat kasroh.
- Menerima tanwin.
- Diawali dengan alif-lam (ال).
- Menerima huruf khofad (huruf jar)
Jadi suatu kata yang terdapat salah satu tanda di atas, maka dipastikan jenis isim.
Tanda Isim Pertama: الخَفْضُ
Tanda isim yang pertama yaitu adanya khofad (majrur), yaitu huruf terakhir kata berharokat kasroh. Penyebab majrur ini bisa dikarenakan:
1. Didahului salah satu huruf jar.
Contoh: ذَهَبْتُ إِلَى الْمَسْجِدِ
Kata الْمَسْجِدِ adalah isim karena majrur, kata الْمَسْجِدِ menjadi majrur karena adanya huruf jar إِلَى.
2. Dijadikan mudhof ilaih (disandarkan pada isim lain pada idhofah)
Contoh: اِرْتَفَعَ صَوْتُ الْمُؤَذِّنِ
Kata الْمُؤَذِّنِ adalah isim karena majrur, kata الْمُؤَذِّنِ menjadi majrur karena mudhof ilaih pada kata صَوْتُ
3. Mengikuti isim yang majrur
Contoh: أَنْصَتُّ إِلَى شَيْخٍ جَلِيْلٍ
Kata جَلِيْلٍ adalah isim karena majrur. Kata جَلِيْلٍ menjadi majrur karena mengikuti kata di depannya yang majrur (sebagai na’at), yaitu kata شَيْخٍ
Sekarang perhatikan contoh pada kalimat basmalah di bawah ini:
بِسْـمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Coba sekarang kita urai satu per satu.
- Kata بِسْـمِ adalah perpaduan antara huruf jar ب dengan kata اسم, sehingga menjadi isim majrur.
- Kata اللَّهِ adalah mudhof ilaih, sehingga menjadi isim majrur
- Kata الرَّحْمَنِ dan الرَّحِيْمِ keduanya manjadi isim majrur karena mengikuti kata sebelumnya yang majrur.
Jadi kesimpulannya, semua kata pada kalimat basmalah tersebut adalah isim.
Tentang huruf jar akan dijelaskan dalam materi ini, sedangkan tentang idhofah dan na’at Insya Allah akan dijelaskan pada bagian lain.
Tanda Isim Kedua: التَّنْوِيْنُ
Tanda isim yang kedua yaitu bisa menerima harokat tanwin pada huruf terakhir dari kata tersebut, baik fathatain ـً, kasrotain ـٍ, maupun dommatain ـٌ.
Perhatikan contoh di bawah ini, yang saya kutip dari Al Qur’an surat Al Ghaasyiyah ayat 2 sampai 5.
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ ﴿٢﴾ عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ ﴿٣﴾ تَصْلَىٰ نَارًا حَامِيَةً ﴿٤﴾ تُسْقَىٰ مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ ﴿٥﴾
Semua kata pada ayat tersebut di atas yang pada huruf akhirnya berharokat tanwin (ditandai dengan warna merah) adalah kata isim.
وُجُوهٌ | يَوْمَئِذٍ | خَاشِعَةٌ | عَامِلَةٌ | نَاصِبَةٌ | نَارًا | حَامِيَةً | عَيْنٍ | آنِيَةٍ
Tanda Isim Ketiga: الأَلِفُ وَاللَّامُ
Tanda isim yang ketiga yaitu menerima atau bisa dimasuki partikel atau definitif ال (al).
Contoh: isim قَلَمٌ bisa dimasuki partikel ال menjadi اَلْقَلَمُ
- قَلَمٌ artinya pulpen. Pulpen yang dimaksud masih bersifat umum, tidak mempunyai pengertian khusus. Alias sembarang pulpen.
- اَلْقَلَمُ artinya pulpen yang itu, bukan pulpen yang lain. Jadi mempunyai pengertian khusus.
Perhatikan kutipan dari Al Qur’an Surat At Taubah ayat 112 di bawah ini.
التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الْآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١١٢﴾
Anda perhatikan pada kutipan ayat di atas, seluruh kata yang diberi warna merah adalah isim yang diberi partikel ال.
Tanda Isim Keempat: حُرُوْفِ الخَفْضِ
Tanda isim yang keempat ialah menerima atau didahului huruf khafd (huruf jar).
Ada dua macam huruf khafd, yaitu:
- Huruf jar: مِنْ، اِلَى ،عَنْ، عَلَى، فِي، رُبَّ، البَاءُ، الكاَفُ، اللَّامُ
- Huruf Qasam (Sumpah): الوَاوُ، البَاءُ، التَّاءُ
Huruf Jar
Huruf jar adalah huruf yang menyebabkan isim yang mengikutinya dibaca majrur (huruf isim terakhir berharokat kasrah).
Huruf jar yang sama sampaikan di sini ada sembilan, yaitu: مِنْ، اِلَى ،عَنْ، عَلَى، فِي، رُبَّ، بَ، ك، ل
Di bawah ini saya kutip ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits sebagai contoh. Huruf jar ditandai dengan warna biru dan isim yang mengikutinya dengan warna merah.
Surat/Hadits | Ayat Al-Qur’an/Hadits | Huruf Jer |
An Nur: 43 |
وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ |
مِنْ dari |
Yunus: 25 | وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَىٰ دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ | اِلَى ke |
Lukman: 33 | وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا | عَنْ dari |
Al Baqarah: 259 |
أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا |
عَلَى di atas |
Lukman: 16 |
يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ |
فِي di dalam |
HR Bukhari & Muslim | رُبَّ كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا عَارِيَةٌ فِي الْآخِرَةِ | رُبَّ banyak/sedikit |
Faathir: 25 |
جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ وَبِالزُّبُرِ وَبِالْكِتَابِ الْمُنِيرِ |
بِ dengan |
Shaad: 28 |
أَمْ نَجْعَلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَالْمُفْسِدِينَ فِي الْأَرْضِ أَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِينَ كَالْفُجَّارِ |
كَ seperti |
Al Munaafikun: 8 |
وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَٰكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ |
لِ untuk |
Huruf Qasam
Huruf Qasam adalah huruf yang digunakan pada kalimat sumpah. Isim yang mengikuti huruf qasam dibaca majrur (huruf terakhir berharokat kasrah).
Huruf qosam ada tiga, yaitu: huruf و, huruf ب dan huruf ت.
Ketiga huruf itu berarti: demi
Di bawah ini saya kutip ayat-ayat Al-Qur’an sebagai contoh. Huruf Qasam beserta isim yang mengikutinya diberi warna merah.
Surat | Ayat Al-Qur’an | Huruf Jer |
Al Fajr: 1-4 |
وَالْفَجْرِ ﴿١﴾ وَلَيَالٍ عَشْرٍ ﴿٢﴾ وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ ﴿٣﴾ وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِ ﴿٤﴾ |
و |
Al An’am: 109 |
وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ |
ب |
Al Anbiyaa: 57 | وَتَاللَّهِ لَأَكِيدَنَّ أَصْنَامَكُمْ بَعْدَ أَنْ تُوَلُّوا مُدْبِرِينَ | ت |
Contoh Menentukan Isim
Sebagai penutup materi hari ini, saya memberikan contoh bagaimana cara menentukan isim dalam sebuah kalimat (di sini saya kutip dari ayat Al Qur’an).
Tanda-tanda Isim | Isim | Ayat Al-Qur’an | ||
الْخَفْضُ | ألْ | حَرْفُ الْقَسَمِ | التِّينِ |
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ |
الْخَفْضُ | ألْ | حَرْفُ الْقَسَمِ | الزَّيْتُونِ | |
الْجَرُّ | التَّنْوِيْنُ | حَرْفُ الْجَرِّ | عِيشَةٍ |
فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ |
الْجَرُّ | التَّنْوِيْنُ | رَاضِيَةٍ |