Setelah memahami tanda-tanda isim, maka bagaimanakah dengan tanda-tanda fi’il?
Ibnu Ajurruum berkata:
وَالْفِعْلُ يُعْرَفُ: بِقَدْ، وَالسِّينِ وَسَوْفَ وَتَاءِ اَلتَّأْنِيثِ اَلسَّاكِنَةِ
Fi’il dapat diketahui dengan:
- Didahului قَدْ
- Didahului سَ
- Didahului سَوْفَ
- Diakhiri Ta Ta’nits (تْ)
Kalau Anda sedang membaca kalimat Bahasa Arab kemudian menemukan salah satu tanda tersebut, atau kata itu menerima salah satu tanda di atas, maka dipastikan kata itu adalah fi’il. Mudah bukan.
Didahului قَدْ
Huruf قَدْ artinya “sungguh“. Huruf قَدْ ini merupakan tanda untuk fi’il madhi dan fi’il mudhari (tidak masuk untuk fi’il amr).
Huruf قَدْ mempunyai arti:
- Makna tahqiq (menyatakan) dan taqrib (mendekatkan). Makna ini khusus untuk fi’il madhi.
- Makna taqlil (menyedikitkan) dan taksis (memperbanyak). Makna ini khusus untuk fi’il mudhari.
Huruf قَدْ yang masuk pada fi’il madhi harus memenuhi empat syarat berikut:
- Kata harus positif
- Kata harus bisa ditasrif
- Harus berupa kalam ikhbar (pembicaraan yang mengandung kemungkinan benar atau bohong semata-mata dilihat dari pembicaraannya itu sendiri).
- Tidak ada pemisah antara huruf قَدْ dengan kata setelahnya
Untuk jelasnya, perhatikan contoh berikut ini.
الْمِثَالُ | الدَّلَالَةُ | الْفِعْلُ | العلامة |
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا ﴿٩﴾ وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا ﴿١٠﴾ الشمس: ٩-١٠ |
التَّحْقِيْقُ | الْمَاضِي | قَدْ |
قَوْلُ مُقِيْمِ الشَّعَائِرِ فِي الْمَسْجِدِ: قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ | التَّقْرِيْبُ | ||
قَدْ يَصْدُقُ الْكَذُوبُ, وَقَدْ يَجُودُ الْبَخِيْلُ | التّشْكِيْكُ | الْمُضَارِعُ | |
قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ البقرة: ١٤٤ |
التّكْثِيْرُ | ||
قَدْ يَعْلَمُ اللَّهُ الْمُعَوِّقِينَ مِنْكُمْ الأحزاب: ١٨ |
التَّحْقِيْقُ |
Didahului سَ
“سَ” artinya “akan“. Huruf “سَ” ini merupakan huruf istiqbal dan hanya digunakan untuk fi’il mudhari. Namanya juga “akan” jadi tidak mungkin digunakan untuk fi’il madhi.
Perhatikan contoh kutipan ayat Al-Qur’an di bawah ini:
سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ (Al Baqarah: 142)
سَ : Huruf istiqbal
يَقُولُ : Fi’il mudhari
كَلَّا سَيَعْلَمُونَ (An Naba: 4)
سَ : Huruf istiqbal
يَعْلَمُونَ : Fi’il mudhari
Didahului سَوْفَ
Sama seperti huruf “سَ“, kata “سَوْفَ” ini artinya juga “akan“. Bedanya dengan “سَ“, kata “سَوْفَ” ini digunakan untuk waktu yang lebih lama daripada “سَ“. Kata “سَوْفَ” juga termasuk huruf istiqbal dan hanya digunakan untuk fi’il mudhari.
Perhatikan contoh di bawah ini:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا (An Nisa: 56)
أُولَٰئِكَ سَوْفَ يُؤْتِيهِمْ أُجُورَهُمْ (An Nisa: 152)
Pada contoh di bawah ini, kata “سَوْفَ” didahului huruf “lam”:
وَيَقُولُ الْإِنْسَانُ أَإِذَا مَا مِتُّ لَسَوْفَ أُخْرَجُ حَيًّا (Maryam: 66)
وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ (Al Lail: 21)
Diakhiri Ta Ta’nits (تْ)
Ta ta’nits tidak memiliki arti khusus, hanya huruf tambahan saja. Ta ta’nits ini merupakan ciri fi’il madhi. Dan ta’ yang berharakat sukun ini adalah huruf yang menunjukkan bahwa apa yang disandarkan kepadanya merupakan fi’il yang dalam bentuk muannats. Ta ta’nis sakinah ini dikhususkan untuk fi’il madhi saja.
Perhatikan contoh di bawah ini:
فَأَقْبَلَتِ امْرَأَتُهُ فِي صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوزٌ عَقِيمٌ (Adz Dzariyat: 29)
فَلَمَّا رَأَتْهُ حَسِبَتْهُ لُجَّةً وَكَشَفَتْ عَنْ سَاقَيْهَا (An Naml: 44)
Ta ta’nits yang aslinya berharokat sukun, bisa berubah menjadi berharokat kasroh karena bertemunya dua sukun. Perhatikan contoh di bawah ini:
فَأَقْبَلَتِ امْرَأَتُهُ فِي صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوزٌ عَقِيمٌ (Adz Dzariyat: 29)
وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ (Yusuf: 31)
قَالَتِ امْرَأَتُ الْعَزِيزِ (Yusuf: 51)
Tanda Fi’il Amr
Fi’il amr ditandai dengan dua hal:
- Menunjukkan atas permintaan.
- Bisa menerima ya mukhotob (ى).
Perhatikan contoh di bawah ini:
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ
Dan mohonlah ampunan bagi dosamu (Muhammad: 19)
وَاسْتَغْفِرِي لِذَنْبِكِ (Yusuf: 29)
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا (Maryam: 26)
يَا مَرْيَمُ اقْنُتِي لِرَبِّكِ وَاسْجُدِي وَارْكَعِي مَعَ الرَّاكِعِينَ (Ali Imron: 43)
Semoga bermanfaat.