Alhamdulillah kita sampai pembahasan tanda-tanda huruf.

Ibnu Ajurruum berkata:

وَالْحَرْفُ مَا لَا يَصْلُحُ مَعَه ُدَلِيْلُ الْاِسْمِ وَلَا دَلِيْلُ الْفِعْلِ.

Huruf adalah kata yang tidak cocok bersamanya petunjuk Isim dan petunjuk Fiil.

Maka apabila kamu menjumpai sebuah kata, maka bandingkan dengan tanda-tanda Isim terlebih dahulu, apabila kata tersebut menerima tanda Isim maka ia adalah Isim. Tapi jika tidak menerima tanda Isim, maka bandingkanlah dengan tanda-tanda Fiil. Jika menerima tanda Fiil maka kata tersebut adalah Fiil. Maka jika ia juga tidak menerima tanda Fiil, maka hukumilah sebagai Huruf.

Jadi definisi huruf itu sederhana. Kalau bukan Isim dan bukan Fi’il, maka itu adalah Huruf. Jadi Huruf itu adalah yang bukan Isim dan bukan Fi’il.  

Contoh: Kata عَنْ

Pertama kita lihat tanda-tanda isim:

  • Apakah kata عَنْ dibaca jar (kasroh)? ‘tidak, ia dibaca sukun’
  • Apakah kata عَنْ kemasukan huruf jer? ‘tidak, malah ia adalah huruf jer’
  • Apakah kata عَنْ kemasukan alif lam (ال)? ‘tidak’
  • Apakah kata عَنْ dibaca tanwin? ‘tidak, ia dibaca sukun’

Dilihat dari tanda-tanda isim ternyata kata عَنْ bukan termasuk isim.

Kedua kita lihat tanda-tanda fi’il:

  • Apakah kata عَنْ layak dimasuki kata قَدْ ? ‘Tidak’
  • Apakah kata عَنْ layak dimasuki kata سَ ? ‘Tidak’
  • Apakah kata عَنْ layak dimasuki kata سَوْفَ ? ‘Tidak’
  • Apakah kata عَنْ layak dimasuki kata تَاءُ التَأنِيْثِ ? ‘Tidak’

Semua tanda-tanda fi’il juga tidak ada yang sesuai dengan kata عَنْ karena tanda-tanda fi’il juga termasuk huruf jadi tidak mungkin jika huruf عَنْ disandingkan lagi dengan huruf yang lain.

Jadi kesimpulannya kata kata عَنْ bukan Isim dan bukan Fi’il, berarti kata عَنْ adalah Huruf.

 

Huruf adalah kata yang tidak dapat berdiri sendiri. Jadi Huruf dalam kalimat selalu berdampingan dengan Isim atau Fi’il.

Dari segi penempatannya, Huruf dibagi menjadi tiga macam.

 

Pertama: Bisa berdampingan dengan Isim atau Fi’il

Contohnya adalah Huruf Atof dan Huruf Istifham (Huruf هَلْ dan Huruf hamzah).

Perhatikan kutipan ayat Al-Qur’an berikut ini:

مَا نَنْسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِنْهَا أَوْ مِثْلِهَا (Al Baqarah: 106)

Pada Huruf Atof (أَوْ) yang pertama berdampingan dengan kata Fi’il (نُنْسِهَا), sedangkan pada Huruf Atof (أَوْ) yang kedua berdampingan dengan kata Isim (مِثْلِهَا).

Sekarang perhatikan kutipan ayat Al-Qur’an berikut ini:

فَهَلْ أَنْتُمْ شَاكِرُونَ (Al Anbiyaa: 80)

Dalam ayat ini Huruf Istifham (هَلْ) berdampingan dengan kata Isim (domir أَنْتُمْ).

Sekarang perhatikan kutipan ayat Al-Qur’an yang lain:

هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ مُوسَىٰ (An Naji’at: 15)

Dalam ayat ini Huruf Istifham (هَلْ) berdampingan dengan kata Fi’il (أَتَي).

 

Kedua: Bisa berdampingan dengan Isim

Contohnya adalah Huruf Jar. dan amil-amil yang masuk pada Mubtada dan Khabar.

Perhatikan kutipan ayat Al-Qur’an berikut ini:

وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ (Al Anfaal: 99)

إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ (Al Fajr: 14)

 

Ketiga: Bisa berdampingan dengan Fi’il

Contohnya adalah Huruf Jazm dan Huruf Nashob.

Perhatikan contoh Huruf Jazm pada kutipan ayat Al-Qur’an berikut ini:

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (Al Ikhlas: 3)

Perhatikan contoh Huruf Nashob pada kutipan ayat Al-Qur’an berikut ini:

فَقُلْ لَنْ تَخْرُجُوا مَعِيَ أَبَدًا وَلَنْ تُقَاتِلُوا مَعِيَ عَدُوًّا (At Taubah: 83)