Selamat datang kembali di serial Nahwu Al-Ajurumiyyah! Kita telah melanjutkan pembahasan tentang tanda-tanda Jazm. Pada serial Nahwu Al-Ajurumiyyah sebelumnya (038), kita membahas Sukun sebagai tanda Jazm pada Fi’il Mudhari’ Shahih Akhir. Kemudian di serial Nahwu Al-Ajurumiyyah 039, kita membahas Hadzf (pembuangan huruf illat) sebagai tanda Jazm pada Fi’il Mudhari’ Mu’tal Akhir.
Kini, kita akan melengkapi pembahasan tanda Jazm Hadzf (الحذف – Pembuangan) pada tempat yang kedua, yaitu Af’alul Khamsah (الأفعال الخمسة).
Matan Al-Ajurumiyyah menjelaskan:
وَأَمَّا الْحَذْفُ: فَيَكُونُ عَلَامَةً لِلْجَزْمِ فِي الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ الْمُعْتَلِّ الْآَخِرِ، وَفِي الْأَفْعَالِ الْخَمْسَةِ الْتِي رَفْعُهَا بِثَبَاتِ النُّونِ.
Artinya: “Adapun Hadzf (pembuangan), maka ia menjadi tanda Jazm pada Fi’il Mudhari’ Mu’tal Akhir, dan pada Af’alul Khamsah yang Rafa’nya dengan tetapnya Nun.”
Fokus kita pada serial Nahwu Al-Ajurumiyyah kali ini adalah pada pembuangan Nun sebagai tanda Jazm untuk Af’alul Khamsah. Ini adalah tanda Jazm terakhir yang akan kita pelajari, melengkapi seluruh pembahasan tanda-tanda I’rab.
Untuk menyegarkan ingatan, dua tanda Jazm adalah:
- Sukun (ـْ): Tanda asli.
- Hadzf (حذف): Tanda pengganti (pembuangan huruf illat atau Nun).
Tanda Jazm Membuang Huruf Nun pada Af’al Khamsah
Seperti yang telah kita pelajari di serial Nahwu Al-Ajurumiyyah 018 (Tanda Rafa’ Nun), Af’alul Khamsah (الْأَفْعَالُ الْخَمْسَةُ) adalah lima bentuk Fi’il Mudhari’ yang bersambung dengan:
- Alif Tatsniyah (ا): Menunjukkan dua orang (laki-laki atau perempuan).
- Contoh: يَكْتُبَانِ (mereka berdua menulis), تَكْتُبَانِ (kalian berdua menulis).
- Wawu Jamā‘ah (و): Menunjukkan banyak orang laki-laki.
- Contoh: يَكْتُبُونَ (mereka menulis), تَكْتُبُونَ (kalian menulis).
- Ya’ Mukhatabah (ي): Menunjukkan satu orang perempuan yang diajak bicara.
- Contoh: تَكْتُبِينَ (kamu (pr) menulis).
Karakteristik utama Af’alul Khamsah adalah bahwa dalam kondisi Rafa’, mereka ditandai dengan tetapnya Nun (ن) di akhir kata. Nun inilah yang akan dibuang ketika mereka berkedudukan Nashab atau Jazm.
Ketika Af’alul Khamsah berada dalam posisi yang mengharuskan Jazm (yaitu didahului oleh Amil Jazm seperti لَمْ, لَمَّا, لَا النَّاهِيَةُ, لَامُ الْأَمْرِ, atau huruf syarat jazm), maka tanda Jazmnya adalah membuang huruf Nun (ن) yang ada di akhirnya.
Setelah Nun dibuang, biasanya akan ada Alif yang mengikuti Wawu Jamā‘ah (ـُوا) sebagai penanda bahwa wawu tersebut adalah wawu jamak, bukan wawu asli dari kata. Alif ini disebut Alif Farriqah (Alif pembeda).
Contoh I’rab Af’al Khamsah
Berikut adalah contoh I’rab Af’alul Khamsah dalam kondisi Rafa’, Nashab, dan Jazm:
|
No. |
Fi’il Mudhari’ Asli |
Rafa’ (Tetap Nun) |
Nashab (Hadzf Nun) |
Jazm (Hadzf Nun) |
Terjemahan (contoh) |
|---|---|---|---|---|---|
|
1 |
يَفْعَلَانِ |
يَفْعَلَانِ |
لَنْ يَفْعَلَا |
لَمْ يَفْعَلَا |
Mereka berdua berbuat |
|
2 |
تَفْعَلَانِ |
تَفْعَلَانِ |
لَنْ تَفْعَلَا |
لَمْ تَفْعَلَا |
Kalian berdua berbuat |
|
3 |
يَفْعَلُونَ |
يَفْعَلُونَ |
لَنْ يَفْعَلُوا |
لَمْ يَفْعَلُوا |
Mereka banyak berbuat |
|
4 |
تَفْعَلُونَ |
تَفْعَلُونَ |
لَنْ تَفْعَلُوا |
لَمْ تَفْعَلُوا |
Kalian banyak berbuat |
|
5 |
تَفْعَلِينَ |
تَفْعَلِينَ |
لَنْ تَفْعَلِي |
لَمْ تَفْعَلِي |
Kamu (pr) berbuat |
|
6 |
يَكْتُبَانِ |
يَكْتُبَانِ |
لَنْ يَكْتُبَا |
لَمْ يَكْتُبَا |
Mereka berdua menulis |
|
7 |
يَذْهَبُونَ |
يَذْهَبُونَ |
لَنْ يَذْهَبُوا |
لَمْ يَذْهَبُوا |
Mereka banyak pergi |
|
8 |
تَجْلِسِينَ |
تَجْلِسِينَ |
لَنْ تَجْلِسِي |
لَمْ تَجْلِسِي |
Kamu (pr) duduk |
|
9 |
تَنْصُرُونَ |
تَنْصُرُونَ |
لَنْ تَنْصُرُوا |
لَمْ تَنْصُرُوا |
Kalian menolong |
|
10 |
تَفْهَمَانِ |
تَفْهَمَانِ |
لَنْ تَفْهَمَا |
لَمْ تَفْهَمَا |
Kalian berdua memahami |
Contoh-Contoh
- الْوَلَدَانِ لَمْ يَشْرَبَا الْمَاءَ.
- Dua anak laki-laki itu belum minum air.
- يَشْرَبَا: Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (bentuk asalnya Rafa’
يَشْرَبَانِ). Berkedudukan Jazm karena didahului huruf Jazmلَمْ. Tanda Jazmnya adalah pembuangan Nun.
- يَا طُلَّابُ، لَا تَتَكَلَّمُوا فِي الدَّرْسِ!
- Wahai para siswa, jangan kalian berbicara di pelajaran!
- تَتَكَلَّمُوا: Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (bentuk asalnya Rafa’
تَتَكَلَّمُونَ). Berkedudukan Jazm karena didahului huruf Jazmلَا النَّاهِيَةُ. Tanda Jazmnya adalah pembuangan Nun. - إِنْ تَدْرُسِي تَنْجَحِي.
- Jika kamu (pr) belajar, kamu (pr) akan berhasil.
- تَدْرُسِي: Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (bentuk asalnya Rafa’
تَدْرُسِينَ). Berkedudukan Jazm sebagai Fi’il Syarat karena didahului huruf Jazmإِنْ. Tanda Jazmnya adalah pembuangan Nun. - تَنْجَحِي: Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (bentuk asalnya Rafa’
تَنْجَحِينَ). Berkedudukan Jazm sebagai Jawabul Syarat. Tanda Jazmnya adalah pembuangan Nun.
- لِيَذْهَبُوا إِلَى الْمَكْتَبَةِ.
- Hendaklah mereka pergi ke perpustakaan.
- يَذْهَبُوا: Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (bentuk asalnya Rafa’
يَذْهَبُونَ). Berkedudukan Jazm karena didahuluiلَامُ الْأَمْرِ. Tanda Jazmnya adalah pembuangan Nun.
- لَمَّا يَفْهَمَا الدَّرْسَ.
- Mereka berdua belum juga memahami pelajaran.
- يَفْهَمَا: Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (bentuk asalnya Rafa’
يَفْهَمَانِ). Berkedudukan Jazm karena didahului huruf Jazmلَمَّا. Tanda Jazmnya adalah pembuangan Nun.
Contoh dari Ayat Al-Quran
Mari kita identifikasi Af’alul Khamsah yang berkedudukan Jazm dengan tanda Hadzf Nun dalam beberapa ayat Al-Qur’an:
QS. At-Tahrim (66): 10
ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّامْرَاَتَ لُوْطٍۗ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا وَّقِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدّٰخِلِيْنَ
Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang kufur, yaitu istri Nuh dan istri Lut. Keduanya berada di bawah (tanggung jawab) dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami, lalu keduanya berkhianat kepada (suami-suami)-nya. Mereka (kedua suami itu) tidak dapat membantunya sedikit pun dari (siksaan) Allah, dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).”
-
يُغْنِيَا: Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (asalnya
يُغْنِيَانِ). Berkedudukan Jazm karena didahului huruf Jazmلَمْ. Tanda Jazmnya adalah pembuangan Nun.
QS. An-Nisa’ (4): 56
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا سَوْفَ نُصْلِيْهِمْ نَارًاۗ كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُوْدُهُمْ بَدَّلْنٰهُمْ جُلُوْدًا غَيْرَهَا لِيَذُوْقُوا الْعَذَابَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
Sesungguhnya orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Kami kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain agar mereka merasakan (kepedihan) azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
-
يَذُوقُوا: Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (asalnya
يَذُوقُونَ). Berkedudukan Nashab karena didahuluiلِـ(Lam Ta’lil, amil nashab). Tanda Nashabnya adalah pembuangan Nun. (Meskipun contoh ini adalah Nashab, ia tetap menunjukkan bagaimana Nun dibuang pada Af’alul Khamsah, yang sama dengan Jazm).
QS. Al-Quraisy (106): 3
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ
Maka, hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah).
-
يَعْبُدُوا: Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (asalnya
يَعْبُدُونَ). Berkedudukan Jazm karena didahuluiلَامُ الْأَمْرِ. Tanda Jazmnya adalah pembuangan Nun.
QS. Al-Qashash (28): 7
وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اُمِّ مُوْسٰٓى اَنْ اَرْضِعِيْهِۚ فَاِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَاَلْقِيْهِ فِى الْيَمِّ وَلَا تَخَافِيْ وَلَا تَحْزَنِيْ ۚاِنَّا رَاۤدُّوْهُ اِلَيْكِ وَجَاعِلُوْهُ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ
Kami mengilhamkan kepada ibu Musa, “Susuilah dia (Musa). Jika engkau khawatir atas (keselamatan)-nya, hanyutkanlah dia ke sungai (Nil dalam sebuah peti yang mengapung). Janganlah engkau takut dan janganlah (pula) bersedih. Sesungguhnya Kami pasti mengembalikannya kepadamu dan menjadikannya sebagai salah seorang rasul.”
-
تَخَافِي: Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (asalnya
تَخَافِينَ). Berkedudukan Jazm karena didahuluiلَا النَّاهِيَةُ. Tanda Jazmnya adalah pembuangan Nun. -
تَحْزَنِي: Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (asalnya
تَحْزَنِينَ). Berkedudukan Jazm karena didahuluiلَا النَّاهِيَةُ. Tanda Jazmnya adalah pembuangan Nun.
Ringkasan
-
Membuang Nun (حذف النون) adalah tanda Jazm khusus untuk Af’alul Khamsah.
-
Af’alul Khamsah adalah lima bentuk Fi’il Mudhari’ yang bersambung dengan Alif Tatsniyah, Wawu Jama’ah, atau Ya’ Mukhatabah, yang Rafa’nya dengan tetapnya Nun.
-
Ketika Af’alul Khamsah berkedudukan Jazm (karena didahului Amil Jazm), tanda Jazmnya adalah membuang huruf Nun yang ada di akhirnya.
Soal-Soal
Tentukan macam I’rab Jazm dan tanda Jazm dari kata yang ditebalkan berikut ini. Jelaskan mengapa.
- لَمْ يَعْلَمُوا بِالْخَبَرِ.
- Kata: يَعْلَمُوا – “Mereka mengetahui”
- يَا زَيْنَبُ، لَا تَكْذِبِي!
- Kata: تَكْذِبِي – “Kamu (pr) berbohong”
- إِنْ تَذْهَبَا إِلَى السُّوقِ، فَاشْتَرِيَا الْخُبْزَ.
- Kata: تَذْهَبَا – “Kalian berdua pergi”
- لَمْ يَكْتُبْ أَحْمَدُ الدَّرْسَ.
- Kata: يَكْتُبْ – “Dia menulis”
Jawaban
- لَمْ يَعْلَمُوا بِالْخَبَرِ.
- Kata: يَعْلَمُوا – “Mereka mengetahui”
- Macam I’rab: Jazm.
- Tanda I’rab: Hadzf Nun (pembuangan Nun).
- Mengapa: Karena ia adalah Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (bersambung Wawu Jama’ah) yang didahului oleh huruf Jazm
لَمْ.
- يَا زَيْنَبُ، لَا تَكْذِبِي!
- Kata: تَكْذِبِي – “Kamu (pr) berbohong”
- Macam I’rab: Jazm.
- Tanda I’rab: Hadzf Nun (pembuangan Nun).
- Mengapa: Karena ia adalah Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (bersambung Ya’ Mukhatabah) yang didahului oleh huruf Jazm
لَا النَّاهِيَةُ.
- إِنْ تَذْهَبَا إِلَى السُّوقِ، فَاشْتَرِيَا الْخُبْزَ.
- Kata: تَذْهَبَا (Tadzhabaa) – “Kalian berdua pergi”
- Macam I’rab: Jazm.
- Tanda I’rab: Hadzf Nun (pembuangan Nun).
- Mengapa: Karena ia adalah Fi’il Mudhari’ dari Af’alul Khamsah (bersambung Alif Tatsniyah) yang berkedudukan sebagai Fi’il Syarat dari huruf Jazm
إِنْ.
- لَمْ يَكْتُبْ أَحْمَدُ الدَّرْسَ.
- Kata: يَكْتُبْ – “Dia menulis”
- Macam I’rab: Jazm.
- Tanda I’rab: Sukun.
- Mengapa: Ini adalah Fi’il Mudhari’ Shahih Akhir (bukan Af’alul Khamsah) yang didahului oleh huruf Jazm
لَمْ. Jazmnya dengan Sukun, bukan Hadzf Nun. (Jadi, ini bukan contoh Jazm Hadzf Nun pada Af’alul Khamsah, melainkan Jazm Sukun).
Penutup
Alhamdulillah, kita telah menuntaskan seluruh pembahasan tentang tanda-tanda Jazm: Sukun dan Hadzf (baik pembuangan huruf illat maupun pembuangan Nun). Ini mengakhiri seluruh pembahasan kita tentang empat macam I’rab (Rafa’, Nashab, Khafadh/Jar, Jazm) dan semua tanda-tanda yang menyertainya.
Anda kini memiliki pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana kata-kata Mu’rab berubah sesuai kedudukannya dalam kalimat, dan bagaimana mengidentifikasi perubahan tersebut. Ini adalah fondasi yang sangat kuat dalam perjalanan Anda mempelajari Ilmu Nahwu.
Pada serial Nahwu Al-Ajurumiyyah berikutnya, insyaallah kita akan merangkum tanda-tanda i’rab yang telah kita pelajari.
Terus semangat dan istiqamah dalam belajar! Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan dan pemahaman bagi kita semua.